Thursday 20 June 2013

Satu yang tak ternoktah.

Assalamualaikum,

Mengisi perjalanan dengan berteman,
Yang manis ku sisip yang keruh ku lempar,
Sungguh tiga tahun ku rasa hanya selama matahari menyinsing,
Sekejap dan seketika,
Samudera yang awalnya dulu tampak menggarang,
Tapi sudah kita belai bersama,
Kita menuju kaki gading,
Tak lama lagi akan bersua di puncak,
Bersama pasangan dan anak pinak,
Berkongsi memori yang seketika cuma,
Tapi menggamit memori untuk dikenang ke tua,
Memorabilia ini seperti madu,
Hanya lebah yang tahu manisnya,
Kita adalah setiap lebah itu,
Harapanku,
Kita semua sabar dalam berduka,
Bersenang dalam setiap geri,
Berdoa bahwa kelak masa menemukan kita,
Dalam suasana yang meriah,
Akhir kata,
Abjad-abjad ini mungkin hanya kusam,
Kerna aku tak mampu menyatukan abjad menjadi satu sinopsis memori,
Yang aku tahu setiap kita adalah kepingan 'puzzle' yang akan melengkapkan memori,
Sekian ku putuskan kata dengan koma,
Kerna ku tahu kita akan berusaha berjumpa semula,
Assalamualaikum semua.




















Kembali kepada pemberi kasih.

Segan silu membina rasa,
ungkapan seribu satu jiwa,
dipetik harmoni disiram kasih,
dibajai permata cinta.

Tiada hari yang tidak merindu,
Hadir nya dalam mimpi,
Membuatkan hari panjang sedih,
Tiada kiriman dari mu kini.

Setiap hari menagih kepulanganmu,
terbungkam perasaan di hati,
di tahan kerna tak mampu berbuat apa,
Hanya doa menjadi kiriman.

Sepanjang tempoh bersama,
Suka duka menjadi perkongsian,
tawa tangis kita berdua,
lelah bercinta sesama rasa.

Kini kita belajar,
yang manusia tiada kuasa tentukan jodoh,
sekuat mana ikatan akan terlerai,
Pengakhiran yang tak terduga.

Belajar memberi cinta pada yang Maha Esa,
Sebabnya dialah pemberi cinta kepada makhluk,
Nescaya akan dapat perkara yang jua tidak terduga,
Iaitu jodoh yang takkan tersangka.

Sekian.